Selasa, 16 Juli 2013

Ku tertunduk malu

Masyaallah prihatin saya melihatnya, terenyuh hati ini .ternyata masih ada saudara kita yang hidupnya dalam keadaan yang memprihatinkan ,terpampang nyata di hadapan saya, dengan bola mata saya sendiri .

Hari ini saya di ajak kakak ipar menjeguk tetangga yang hari selasa lalu melahirkan anak kembarnya  di RSUD indramayu , kami pun bersiap membawa sesuatu buat si ade kecil ,kebetulan rumahnya dekat jadi dengan berjalan kaki berberapa menit saja kami sudah sampai di rumah yang kami tuju , keadaan luar rumah sepi , awalnya kami sanksi , ada orangkah di dalamnya ??tapi kakak iparku melihat ada  beberapa jemuran  baju bayi dan perlengkapanya . Kami pun menerobos masuk , sambil mengucapkan  kata "permisi, punten ....kang    "              begitu kami masuk di sebuah pintu di depan kami ada semacam lorong sempit , dan diantara lorong tersebut terdapat pintu lagi ,dan di dalamnya ada seorang ibu paruh baya menonton tivi, saya pun memberi salam dan mencium tangan beliau ,walau saya belum tau beliau siapa .Dan di ruangan lumayan sempit itu ....ya maaf bagi saya ruangan itu sangat sempit untuk di namakan se buah ruamah .ada sosok lelaki dan satunya lagi seorang wanita yang saya liat masih kelihatan lemah .yah beliau sang ibu si kembar .
 Kamipun mengobrol kesana kemari ,cerita proses kelahiran , cerita kehidupan, di selingi gurauan untuk mencairkan suasana dan  masih bnyak lagi . Karena saya kurang banyak bergaul jadi kehadiran kakak ipar sangat membantu , beliau yang mengawali pembicaraan , dan menabuh gelak tawa semua yang ada dalam ruangan itu ,kalau saya hanya menambahkan sedikit saya yang penting saya berusaha berbaur , Jadi saya tidak merasa kikuk lagi .
Di sela -sela pembicaraan saya mencuri - curi pandang  ,melihat keadaan sekitar , Masyaallah ruangan sangat sempit , penataan alakadarnya dan ga sanggup saya mendeskripsikan dengan kata -kata , terlebih saat sang ayah menceritakan pada saat beliau memboyong pulang istri dan anak kembarnya pulang ke rumah , di sambut hujan deras saking derasnya air hujan sampai masuk dalam ruangan tersebut sebatas mata kaki.
Makin menjadi rasa malu ini pada yang Maha Kuasa .Astagfirulloh .......seharusnya saya menjadi orang yang bersyukur ,karena alhamdulillahnya kehidupan saya jauh lebih baik dari mereka .Memang hidup kami tidak bergelimangan harta, tidak pula bertahta, apa lagi bergedung megah sebagai tempat tinggal , namun setidaknya kami masih bisa bernaung di rumah yang layak huni , yang jika dalam keadaan hujan deras , air hujan hanya sampai pekarangan rumah saja , tidak sampai banjir ke dalam rumah , paling apesnya genteng bocor -bocor dikit .
Masih dalam perang bathin , kakak ipar menyerahkan  salah satu bayi kembar itu , bayi kembar identik satu ari -ari tapi berlainan jenis, yang satu perempuan , yang satunya lagi lelaki . melihat keluarga sederhena ini mendapatkan anugerah lagi dari ALLAH SWT , karena si kembar ini merupakan kelahiran anak kedua , sehingga mereka di anugerahi 3 anak , anak pertana perempuan , dan anak yang kedua kembar , lelaki dan perempuan . membuat hati ini iri , kapan saatnya saya menggendong anak kandung saya sendiri , dari rahimku ini . Sepertinya kakak ipar tau jerit bathinku , sambil menyerahkan bayi kembar yang laki -laki kak ipar berujar " nih khodonk moga aja menular ke kamu , biar kamu iri , biar jadi di perutnya "
spontan aku berkata "Aamiin ..."
dan kedua orang tua si bayi pun bebarengan mendo'akan saya segera mengandung , memberikan keturunan untuk suamiku tercinta .Alhamdulillah Ya ALLAH ..... semoga saja semakin banyak yang mendo'akan , ALLAH dapat mengabulkan semua do'a mereka , memberikan kepercayaan pada pasangan muda ini titipan ALLAH yang paling berharga , sekaligus paling berat tanggung jawabnya .
Walau awalnya ragu karena lumayan sudah lama sekali saya tidak menimang anak yang masih ringkih , bayi yang baru di lahirkan belum genap satu minggu menghirup udara bebas , apalagi bayinya mungil karena sebenarnya belum waktunya di lahirkan alias lahir prematur .                   saya merengkuh bayi mungil itu,  Alhamdulillah , saya masih bisa menimang bayi di bawah satu bulan , berkat pengalaman menjadi baby sitter saya jadi tidak begitu kaku menerima sang bayi,ada kebanggaan tersendiri saya bisa menimang bayi , walau saya sendiri blum pernah melahirkan .Menekuri wajah bayi mungil itu , Subhanallah ... ciptaa-Nya maha sempurna, melihat tingkah bayi kecil menggeliat ke sana kemari girang hatiku .
Diantara keprihatinan , biaya melahirkan di RSUD , dan biaya pasca melahirkan merongrong pikiran mereka terutama sang ayah kepala keluarga , yang sampai saat ini blum bisa bekerja seperti biasa di karenakan kondisi sang istri belum memungkinkan untuk beraktifitas sendiri .Namun mereka bahagia menikmati segala yang mereka miliki , kesederhanaan, ketidak punyaan , keprihatinnan, kekeluargaan dan entah hanya mereka yang tahu .
Pulang dari rumah si kembar ....berkecamuk dalam benakku , betapa aku manusia yang tidak tahu diri , tidak punya rasa terima kasih . ALLAH SWT memberikan masing - masing  kelebihan, dan kekurangan pada setiap manusia .Namun masih saja  saya  merasa tidak cukup , selalu merasa kekurangan , merasa paling menderita , merasa minder alias iri dengan orang - orang di atas saya , mereka penganten baru di hadiahi rumah BTN dari orang tua pihak wanita , sedangkan dari orang tua  pihak pria menghadiahi tiket bulan madu .jalan jalan berdua kesana kemari ,sampai beberapa bulan kemudian sang istri hamil ,Subhanallah keluarga kecil yang sangat sempurna.lain lagi rekan kerjaku yang hoby shopping , mau apa tinggal minta ,uang selalu ada , ya bagaimana saya bisa bersyukur bila barometer saya orang -orang yang serba ada , Astagfirulloh ....
Padahal saya tinggal di rumah yang layak huni , walaupun itu rumah Pondok Mertua Indah. saya tidah kehujanan ,tidak kepanasan , dan tidak pula keanginan. Suami saya memberikan nafkah lahir bathin ,Insyaallaah suami saya sayang , setia dan memperlakukan saya dengan baik sampai akhir hayat , membimbing saya , mengajari saya , menuntun saya , intinya suamiku tlah berusaha menjadi imam dalam keluarga mungil kami , Walau semuanya masih dalam proses pembelajaran , kami semua belajar berkehidupan yang baik habluminallah dan habluminannas.
Tapi kenapa saya masih saja tidak brsyukur dengan apa -apa yang tlah ALLAh berikan ?         memperkenankanku berpedamping  yang sabar mendengarkan omelan - omelanku ,suami  yang menentramkan hatiku di kala aku mengeluh , yang tak mengindahkan orang - orang yang menggunjingkan saya yang sampai saat ini belum memberikan keturunan .
Ya Robb apa lagi yang membuat saya merasa tidak cukup ....?  
Ya ALLAH Ya Robb ampuni hambamu ini ,
Khodonk ....!! mulai saat ini  bila merasa kecil , merasa tidak cukup , ingatlah hari ini ..              hari yang membukakan matamu  dari kabut nafsu syaithon . Aamiin Ya Robbalallamin .             
                                        

Tidak ada komentar:

Posting Komentar